Minggu, 28 Maret 2010

EVI KUSDIAWATI : PENARIKAN SAMPEL

PENARIKAN SAMPEL

A. POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI
Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan – satuan / individu – individu yang karakteristiknya ingin kita ketahui.
Populasi terdiri atas sekmpulan obyek yang menjadi pusat perhatian yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Obyek tersebut disebut satuan analisis
Populasi ada 2 macam, yaitu :
Populasi terbatas, yaitu populasi yang jumlah anggotanya diketahui pasti
Populasi tidak terbatas, yaitu populasi yang jumlah anggotanya tidak diketahui dengan pasti.
SAMPEL
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan / data yang diperlukan dalam suatu penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi
Sampel selalu mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan ukuran populasi

B. PRINSIP DAN CARA PENARIKAN SAMPEL
Penarikan sampel sering kita lakukan dalam kehisupan sehari-hari.Jika mau membeli buah salak di pasar, terlebih dahulu dicicipi satu atau dua buah salak disebut penarikan sampel tau contoh, mencicipi buah salak disebut analisis sampel, flemastikan enak atau tidak adalah tugas inferensi atau kesimpulan yang ditarik terhadap seluruh buah salak dalam karung tempat diambilnya sampel. Melakukan inferensi inilah tujuan akhir dari penarikan sampel jika sampel yang ditarik tidak diwakili tau menggambarkan seluruh populasi, maka walaupun analisis sampelnya dilakukan dengan cermat, tetapi inferensi yang dilakuka terhadap seluruh populasi tiadk dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu prinsip keterwakilan (representative) merupakan prinsip dasar pada pemeriksaan sampel.
Besarnya sampel yang ditarik dari populasinya tergantung pada variasi yang ada dikalangan anggota populasi. Apabila anggota populasinya homogeny, maka sampel yang kecil dapat mewakiliseluruh populasi.

Dalam penarikan sampel, umumnya dikenal dua cara, yaitu :
1. Probability sampling
Pada probability sampling, derajat keterwakilan dapat diperhitungkan pada epluang tertentu. Oleh karena itu, sampel yang ditarik dengan cara ini dapat dipergunakan untuk melakukan generasi terhadap populasi
2. Non probability sampling
Penarikan sampel dengan nonprobability sampling pada umumnya dilakukan untuk suatu penelitian yang populasinya tidak diketahui, sehinggatidak dapat ditarik kesimpulan yang berlaku umum terhadap populasi. Karena itu istilah “sampling” pada metode ini sebenarnya tidak tepat karena kita tidak dapat menarik sampel.
Salah satu bentuk nonprobability sampling yang banyak dipergunakan adalah metode bola salju (snowing ball). Bola salju yang berguling di lereng gunung mula-mula kecil, tapi lama kelamaan menjadi besar karena dalam proses berguling, butir-butir salju melekat pada dirinya. Demikian pula jika kita mempelajari gejala-gejala social diasuatu tempat. Di lokasi ini kita mencatat cirri-ciri social yang kita teliti. Kemudian kita pindah ketempat lain.ditempat ini ditemukan cirri-ciri yang sebelumnya tidak ada ditempat yang pertama.
C. Probability Sampling
1. Penarikan sampel secara acak sederhana ( Simple Random Sampling)
Penarikan sampel secara acak sederhana dipergunakan jika populasi penelitian bersifat hoogen pengambilan darah dilaboratorium untuk memeriksa penyakit adalah salah salah satu contoh penarikan sampel seperti ini. Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagi anggota sampel
2. Penarikan sampel secara acak berlapis (stratified Random Sampling)
Populasi yang homogeny jarang ditemukan dalam kehidupa social. Tidak ada dua satuan analisis yang persis sama keragaman diantara anggota populasi dinyatakan dengan ukuran s, makin tinggi statistic variance atau standard deviasi dengan notasi s.makin besar nilai s, makin tinggi variasinya, dan makin kecil nilai s, makin kecil variasi di antara anggota populasi. Apabila variasinya cukup besar, maka pengambilan sampel secara acak tidak bias dilakukan secara langsung. Kita perlu mengklasifikasikannya terleih dahulu menurut keragamannya.
3. Penarikan sampel secara acak cluster
Jika populasinya tersebar dalam beberapa wilayah (yang masing-masing mempunyai cirri yang sama (mirip) maka salah satu atau beberapa wilayah dapat diambil secara acak sebagai sampel.


4. Penarikan sampel secara bertahap berganda
Penarikan sampel dengan cara ini biasanya dilakukan pada populasiyang anggotanya terbesar wilayah yang luas.
D MENGAPA SAMPEL DIPERLUKAN
Penelitian secara individual terhadap seluruh anggota populasi tidak mungkin dilaksanakan.
Objek penelitian bersifat homogen.
Dampak destruktif terhadap objek yang diteliti.
Hemat waktu, tenaga, dan biaya.


SAMPEL YANG REPRESENTATIF

A. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

1. Ukuran sampel sangat penting dalam teknik penarikan sampel agar kesimpulan yang ditarik termasuk sah
2. Menurut Gay (1987) ;
- Untuk studi deskriptif, ukuran sampel minimum 10 % dari jumlah populasi.
- Untuk studi kausal komparatif, sampel minimum 30 objek / responden
3. Hubungan antara ukuran sampel dan kesalahan pendugaan berbanding terbalik, semakin besar ukuran sampel maka semakin kecil kesalahan pendudaannya, dan sebaliknya.


B. MENGHINDARI KESALAHAN

Kesalahan Sampling (sampling error)
Kesalahan sampling adalah kesalahan yang terjadi secara kebetulan ketika terjadi penarikan sampel dilakukan.
Kesalahan Nonsampling
Kesalahan nonsampling adalah kesalahan yang pada umumnya dibuat oleh peneliti.

C. MEMPERKECIL KESALAHAN

Kesalahan Sampling dapat diperkecil dengan memperbesar ukuran sampel, karena semakin besar ukuran sampel, data yang diperoleh semakin akurat.
Kesalahan Nonsampling dapat diperkecil dengan cara sebagai berikut :
a. mendefinisikan populasi secara jelas
b. merumuskan pertanyaan dengan tepat
c. menggunakan pendekatan yang baik terhadap objek penelitian
Hasil penelitian yang baik dapat diperoleh apabila sampel representatif, artinya karakter anggota sampel dapat mewakili karakter populasinya.

2 komentar: